Sejak
di SMA saya bercita cita menjadi seorang professor. Dimana ini terinspirasi
dari seorang tokoh yang menjadi kebanggaan saya semasa sekolah dulu. Hal ini
juga yang memotivasi saya untuk bersungguh sungguh untuk meraih prestasi di
bangku SMA. Masa
masa SMA telah usai. Pengumuman hasil UN pun telah dikeluarkan. Dan hasilnya
memuaskan. Saya lulus dengan peringkat V terbaik disekolah. Bagiku itu adalah
prestasi yang membanggakan, begitupun dengan ketua orang tuaku. Selepas dari
SMA, hampir semua teman kelasku mempersiapkan diri untuk mengikuti tes SBMPTN
yang diadakan di seluruh PTN di
Indonesia.
Mengawali hari hari itu, selalu
terkuak dibenakku cita cita yang sudah saya impikan sejak dulu. Mungkinkah saya
juga bisa seperti mereka melanjutkan study di perguruan tinggi. Akan kah saya
beranjak dari kampung halamanku. Menimbah ilmu demi menjadi seorang Professor,
seperti yang saya cita citakan. Hari hari berlalu, dan saya masih terdiam
dengan lamunan itu. Banyak hal yang menghantui pikiranku, pertanyaan pertanyaan
silih berganti muncul yang bahkan aku tak tahu apa jawabannya saat itu. Dan
suatu ketika saya melontarkan sebuah pertanyaan kepada orang tuaku. “Ma’, pak,,
mau ka juga ke Makassar, mau ka mendaftar masuk kuliah, ada ji uangta bisa saya
pake dulu ?. mendengar pertanyaan tersebut, beliau tidak langsung menjawab.
Terlihat jelas di raut wajah mereka, memikirkan apa yang baru saja saya
tanyakan. Tiba tiba, dengan nada pelah ayah ku menjawab. “Insya Allah nak,
nanti saya usahakan pinjamkan ki uang. Mau sekali juga kita kasi sekolah ki
nak, tapi kamu liat sendiri ji ini keadaannya bapak, apa apa serba kekurangan’.
Sesak tiba tiba terasa didaku saat
itu. Bukan karena kecewa dengan jawaban beliau, tidak lain karena mengingat
selama ini beliau sudah berusaha bercucuran keringat mencari nafkah untuk
menyekolahkanku dan adik adiku sampai selesai di bangku SMA. Saya takut beliau
kecewa tak mampu memnuhi keinginan saya. Saya takut menambah beban fikiran
mereka yang sudah penuh dengan berbagai macam persoalan kehidupan.
***
Dua pekan sebelum SBMPTN dilaksanakan, saya sudah
berada di kota Makassar. Menanti pengumuman hasil seleksi PTN PMDK C atau lebih
di kenal dengan program beasiswa BIDIKMISI, sekaligus mendaftarkan diri mengikuti
tes SBMPTN. Beruntung ada keluarga yang bersedia menampung saya selama di
Makassar. Saya pun segera mendaftarkan diri, dan Alhamdulillah hari itu juga
kartu tes SBMPTN sudah ada di tangan saya. Beberapa hari yang tersisa saya
gunakan untuk mereview kembali pelajaran saya semasa SMA. Saya sudah bertekad,
jika saya tidak lulus seleksi Bidikmisi, saya harus lulus SBMPTN, agar bisa
jadi seorang Mahasiswa.
Hari hariku pun terlewati di kota ini, sampai
akhirnya tibalah hari yang menegangkan buat saya, pengumuman hasil seleksi
Bidikmisi. Saya pun bersegera ke kantor BAAK UNM dengan berbagai macam perasaan
saat itu. Setiba disana saya, saya pun mulai mecari, bertanya kepada beberapa
orang. Dan akhirnya saya sampai pada sebuah tempat yang penuh kerumunan orang yang
sebaya dengan saya. Saya mencoba menyelinapa mencari tahu, dan ternyata saya
mendapatkan sebuah papan putih di penuhi dengan tempelan daftar nama nama
ratusan orang bertuliskan “ Nama nama yang dinyatakan lulus seleksi PMDK A, B
dan C”. Saya mengalihkan penglihatanku ke daftar nama nama yang lulus PMDK C.
Mulai mencari dari daftar nama yang pertama dengan perasaan yang berdebar debar
tak menentu.
“IDIL AKBAR”, tertulis jelas didepan mata saya. Rasa
syukur yang luar biasa terucap didalam hati saya ketika itu. Haru bercampur
bahagia, Tuhan telah menjawab doa doa saya selama ini. Doa doa orangtua saya
yang tentu dengan harapan yang besar bisa melihat saya bersekolah di sebuah
Universitas ternama di Makassar. Hari itu adalah hari penentu masa depan saya,
hari yang amat bahagia, LULUS menjadi mahasiswa di jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Makassar (UNM). Segera kabar baik ini sampai ke telinga kedua orang tua
saya, disambut rasa haru dan rasa syukur yang amat dalam. “Syukur Alhamdulillah
nak, Tuhan memang selalu memberkahi orang orang yang butuh pertlongan-Nya”,kata
kata yang terucap dari beliau ketika itu. Saya pun bergegas untuk mengikuti
arahan selanjutnya. Memenuhi semua kelengkapan berkas yang dibutuhkan. Seleksi
SBMPTN yang tadinya sudah saya persiapkan terabaikan.
****
Penyambutan Mahasiswa Baru di gedung Celebes
Convention Center (CCC), adalah hari dimana saya resmi menjadi seorang
mahasiswa UNM, dan langkah awal menuju kesuksesan saya. Hari hari sebagai
mahasiswa terlewati begitu cepat, berkenalan dengan teman teman baru, ilmu
pengetahuan yang baru dan berbagai macam hal baru. Dan berkat program beasiswa
BIDIKMISI, saya bisa meginjakkan kaki di jurusan Fisika Universitas Negeri
Makassar.
Tiga bulan berlalu, di akhir bulan December 2010,
Bidikmisi mengadakan sebuah program pelatihan pembetukan karakter atau
Character Building Training (CBT), yang betujuan membentuk dan membangun
karakter mahasiswa agar dapat berkompetisi dalam bidang akademik maupun non akademik.
Sungguh suatu kegiatan yang lur biasa, dimana di pandu oleh orang orang yang
luar biasa. Dan lagi lagi ini berkat BIDIKMISI sehingga saya bisa berbagi ilmu
dengan mereka. Berawal dari kegiatan tersebut, tekad untuk mencapai kesuksesan
saya semakin besar. Saya memulai memperluas komunikasi, berteman dengan banyak
orang yang luar biasa. Bergabung dalam sebuah paguyuban yang dinamakan Ikatan Keluarga
Mahasiswa Bidikmisi (IKBIM) UNM, dan menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan
dan Pelatihan.
Saat ini saya telah menghabiskan waktu selama hampir
tujuh semester di Universitas tercinta ini, Universitas Negeri Makassar, berkat
doa doa dan perjuangan orang tua dan keluarga saya, dan tentunya berkat program
Beasiswa Bidikmisi. Saya tak mampu membayangkan apa jadinya saya jika saja
tidak berada di tempat ini. Saya merasa impian saya sudah semakin dekat. Dan
saya mensyukuri semua apa yang telah di berikan oleh-Nya. Sungguh suatu
kebahagiaan yang teramat sangtat luar biasa. Dan sekali lagi semua karna BIDIKMISI
saya bisa jadi seorang Mahasiswa. Terimakasih BIDIKMISI
*Oleh: Idil Akbar (Pendidikan Fisika'2010)
0 comments:
Posting Komentar